Kamis, 11 November 2010

Sabtu, 02 Oktober 2010

ASMA
 http://www.infoasma.org/asma.html
Definisi Asma:
Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.
Seperti diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut dan hidung, lalu bersatu di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang akan masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu, masing-masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama tentu makin kecil sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat terjadi pertukaran gas, oksigen (O 2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon dioksida (CO 2 ) dikeluarkan.

 
Bagaimana cara mengetahui asma?
Saat anda mendatangi dokter anda untuk konsultasi, dokter anda akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan keluarga anda yaitu apakah ada salah seorang anggota keluarga anda yang menderita asma? Pertanyaan ini akan mendukung pendapat mereka untuk melakukan test fungsi paru anda atau test pernafasan untuk menyakinkan hasil pemeriksaan sebelum mereka memberikan resep/obat-obatan dan terapi kepada anda.Test fungsi saluran pernafasan/paru digunakan untuk mengukur kemampuan bernafas anda. Hasil pemeriksaan rontgen paru dapat memperlihatkan jika ada sumbatan pada saluran pernafasan yang merupakan indikasi asma.
 
Siapa saja yang berisiko asma?
Asma adalah penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia, meskipun demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia dibawah lima tahun dan orang dewasa pada usia sekitar tigapuluh tahunan. Para ahli asma mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian besar orang yang menderita asma karena allergi terhadap sumber allergi tertentu.
 

Gejala Asma

Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya.
Penderita asma akan mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga yang menyebabkan timbulnya bunyi ngik-ngik pada saat bernafas. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat berupa pengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut. Gambar dibawah ini adalah gambar penampang paru dalam keadaan normal dan saat serangan asma.


Salah satu ciri asma adalah hilangnya keluhan di luar serangan. Artinya, pada saat serangan, penderita asma bisa kelihatan amat menderita (banyak batuk, sesak napas hebat dan bahkan sampai seperti tercekik), tetapi di luar serangan dia sehat-sehat saja (bisa main tenis 2 set, bisa jalan-jalan keliling taman, dan lain-lain). Inilah salah satu hal yang membedakannya dengan penyakit lain (keluhan sesak pada asma adalah revesibel, bisa baik kembali di luar serangan, sementara pada PPOK adalah irreversible , tetap saja sesak setiap waktu).

Faktor Pencetus Serangan Asma
A. Faktor penjamu, faktor pada pasien
      • Aspek genetik
      • Kemungkinan alergi
      • Saluran napas yang memang mudah terangsang
      • Jenis kelamin
      • Ras/etnik
B. Faktor lingkungan
      1. Bahan-bahan di dalam ruangan :
        - Tungau debu rumah
        - Binatang, kecoa
      2. Bahan-bahan di luar ruangan
        - Tepung sari bunga
        - Jamur
      3. Makanan-makanan tertentu, Bahan pengawet, penyedap,
        pewarna makanan
      4. Obat-obatan tertentu
      5. Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray )
      6. Ekspresi emosi yang berlebihan
      7. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
      8. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan
      9. Infeksi saluran napas
      10. Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika
        melakukan aktivitas fisik tertentu.
      11. Perubahan cuaca

 
Bagaimana asma diobati?
Pada dasarnya penanganan asma yang paling efektif adalah dengan menghindari fa k tor-faktor pencetus asma dan menggunakan obat asma untuk mengurangi pembengkakan saluran pernafasan. Pengobatan asma secara cepat/jangka pendek yaitu dengan menggunakan ob at pelega saluran pernafasan seperti inhaler dan nebulizer yang berfungsi menghentikan serangan asma. Pengobatan jangka panjang yang berfungsi untuk mencegah terjadinya serangan asma adalah dengan menggunakan obat-obatan seperti steroid berfungsi untuk tetap membuat saluran pernafasan terbuka dan menggurangi pembengkakan.
 
Bagaimana asma dimonitor?
Anda dapat memonitor asma dirumah dengan menggunakan alat yang disebut “Peak Flow Meter”. Alat ini akan memperlihatkan ukuran kecepatan maksimal udara yang dapat dihembuskan oleh paru-paru anda. Dengan memonitor puncak hembusan nafas anda setiap hari, anda dapat memprediksi dan mengambil tindakan pencegahan agar tidak mengalami serangan asma.

Sabtu, 29 Mei 2010

HAKEKAT PENDIDIKAN JASMANI
Written by Dudi Pamungkas
Thursday, 16 July 2009 22:16 - Last Updated Thursday, 16 July 2009 22:19
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas
fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental,
serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh,
mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik
dan mentalnya.
Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik
perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan
hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan
tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap
wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya
unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan
perkembangan total manusia.
Per definisi, pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun
esensinya sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani
memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini diartikan
bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan, bahkan dengan
penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang
penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut
terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak langsung.
Karena hasil-hasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat
penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi penjas tidak hanya menunjuk pada pengertian
tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah pendidikan jasmani pada bidang yang
lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh.
Sungguh, pendidikan jasmani ini karenanya harus menyebabkan perbaikan dalam 'pikiran dan
tubuh' yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistik
tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga domain kependidikan: psikomotor, kognitif,
dan afektif. Dengan meminjam ungkapan Robert Gensemer, penjas diistilahkan sebagai proses
menciptakan "tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa." Artinya, dalam tubuh yang baik
'diharapkan' pula terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi Kuno: Men sana in
corporesano.
1 / 5
Page 2
HAKEKAT PENDIDIKAN JASMANI
Written by Dudi Pamungkas
Thursday, 16 July 2009 22:16 - Last Updated Thursday, 16 July 2009 22:19
Kesatuan Jiwa dan Raga
Salah satu pertanyaan sulit di sepanjang jaman adalah pemisahan antara jiwa dan raga atau
tubuh. Kepercayaan umum menyatakan bahwa jiwa dan raga terpisah, dengan penekanan
berlebihan pada satu sisi tertentu, disebut dualisme, yang mengarah pada penghormatan lebih
pada jiwa, dan menempatkan kegiatan fisik secara lebih inferior.
Pandangan yang berbeda lahir dari filsafat monisme, yaitu suatu kepercayaan yang
memenangkan kesatuan tubuh dan jiwa. Kita bisa melacak pandangan ini dari pandangan
Athena Kuno, dengan konsepnya "jiwa yang baik di dalam raga yang baik." Moto tersebut
sering dipertimbangkan sebagai pernyataan ideal dari tujuan pendidikan jasmani tradisional:
aktivitas fisik mengembangkan seluruh aspek dari tubuh; yaitu jiwa, tubuh, dan spirit. Tepatlah
ungkapan Zeigler bahwa fokus dari bidang pendidikan jasmani adalah aktivitas fisik yang
mengembangkan, bukan semata-mata aktivitas fisik itu sendiri. Selalu terdapat tujuan
pengembangan manusia dalam program pendidikan jasmani.
Akan tetapi, pertanyaan nyata yang harus dikedepankan di sini bukanlah 'apakah kita percaya
terhadap konsep holistik tentang pendidikan jasmani, tetapi, apakah konsep tersebut saat ini
bersifat dominan dalam masyarakat kita atau di antara pengemban tugas penjas sendiri?
Dalam masyarakat sendiri, konsep dan kepercayaan terhadap pandangan dualisme di atas
masih kuat berlaku. Bahkan termasuk juga pada sebagian besar guru penjas sendiri, barangkali
pandangan demikian masih kuat mengakar, entah akibat dari kurangnya pemahaman terhadap
falsafah penjas sendiri, maupun karena kuatnya kepercayaan itu. Yang pasti, masih banyak
guru penjas yang sangat jauh dari menyadari terhadap peranan dan fungsi pendidikan jasmani
di sekolah-sekolah, sehingga proses pembelajaran penjas di sekolahnya masih lebih banyak
ditekankan pada program yang berat sebelah pada aspek fisik semata-mata. Bahkan, dalam
kasus Indonesia, penekanan yang berat itu masih dipandang labih baik, karena ironisnya, justru
program pendidikan jasmani di kita malahan tidak ditekankan ke mana-mana. Itu karena
pandangan yang sudah lebih parah, yang memandang bahwa program penjas dipandang tidak
penting sama sekali.
Nilai-nilai yang dikandung penjas untuk mengembangkan manusia utuh menyeluruh, sungguh
masih jauh dari kesadaran dan pengakuan masyarakat kita. Ini bersumber dan disebabkan oleh
kenyataan pelaksanaan praktik penjas di lapangan. Teramat banyak kasus atau contoh di mana
orang menolak manfaat atau nilai positif dari penjas dengan menunjuk pada kurang bernilai dan
2 / 5
Page 3
HAKEKAT PENDIDIKAN JASMANI
Written by Dudi Pamungkas
Thursday, 16 July 2009 22:16 - Last Updated Thursday, 16 July 2009 22:19
tidak seimbangnya program pendidikan jasmani di lapangan seperti yang dapat mereka lihat.
Perbedaan atau kesenjangan antara apa yang kita percayai dan apa yang kita praktikkan (gap
antara teori dan praktek) adalah sebuah duri dalam bidang pendidikan jasmani kita.
Hubungan Pendidikan Jasmani dengan Bermain dan Olahraga
Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus juga mempertimbangkan hubungan
antara bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu populer dan lebih
sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu
para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara
lebih konseptual.
Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan
bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak
harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun
elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.
Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif.
Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang
terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan
tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara tradisional, olahraga
melibatkan aktivitas kompetitif.
Ketika kita menunjuk pada olahraga sebagai aktivitas kompetitif yang terorganisir, kita
mengartikannya bahwa aktivitas itu sudah disempurnakan dan diformalkan hingga kadar
tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap yang terlibat. Peraturan,
misalnya, baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau dipakai dalam aktivitas tersebut, dan
aturan atau prosedur tersebut tidak dapat diubah selama kegiatan berlangsung, kecuali atas
kesepakatan semua pihak yang terlibat.
Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan
olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah menjadi
3 / 5
Page 4
HAKEKAT PENDIDIKAN JASMANI
Written by Dudi Pamungkas
Thursday, 16 July 2009 22:16 - Last Updated Thursday, 16 July 2009 22:19
semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada satu saat menjadi olahraga,
tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain; karena aspek kompetitif
teramat penting dalam hakikatnya.
Di pihak lain, pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain maupun dari olahraga,
tetapi tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga harus selalu seimbang di antara
keduanya. Sebagaimana dimengerti dari kata-katanya, pendidikan jasmani adalah aktivitas
jasmani yang memiliki tujuan kependidikan tertentu. Pendidikan Jasmani bersifat fisik dalam
aktivitasnya dan penjas dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu tidak bisa berlaku bagi bermain
dan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan dalam proses kependidikan.
Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya
dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan
kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan,
seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan. Misalnya, olahraga profesional
(di Amerika umumnya disebut athletics) dianggap tidak punya misi kependidikan apa-apa, tetapi
tetap disebut sebagai olahraga. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni
untuk kepentingan kesenangan, untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi
keduanya. Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif; keduanya
dapat dan harus beriringan bersama.
Lalu bagaimana dengan rekreasi dan dansa (dance)?
Para ahli memandang bahwa rekreasi adalah aktivitas untuk mengisi waktu senggang. Akan
tetapi, rekreasi dapat pula memenuhi salah satu definisi "penggunaan berharga dari waktu
luang." Dalam pandangan itu, aktivitas diseleksi oleh individu sebagai fungsi memperbaharui
ulang kondisi fisik dan jiwa, sehingga tidak berarti hanya membuang-buang waktu atau
membunuh waktu. Rekreasi adalah aktivitas yang menyehatkan pada aspek fisik, mental dan
sosial. Jay B. Nash menggambarkan bahwa rekreasi adalah pelengkap dari kerja, dan
karenanya merupakan kebutuhan semua orang.
Dengan demikian, penekanan dari rekreasi adalah dalam nuansa "mencipta kembali"
(re-creation) orang tersebut, upaya revitalisasi tubuh dan jiwa yang terwujud karena 'menjauh'
dari aktivitas rutin dan kondisi yang menekan dalam kehidupan sehari-hari. Landasan
4 / 5
Page 5
HAKEKAT PENDIDIKAN JASMANI
Written by Dudi Pamungkas
Thursday, 16 July 2009 22:16 - Last Updated Thursday, 16 July 2009 22:19
kependidikan dari rekreasi karenanya kini diangkat kembali, sehingga sering diistilahkan
dengan pendidikan rekreasi, yang tujuan utamanya adalah mendidik orang dalam bagaimana
memanfaatkan waktu senggang mereka.
Sedangkan dansa adalah aktivitas gerak ritmis yang biasanya dilakukan dengan iringan musik,
kadang dipandang sebagai sebuah alat ungkap atau ekspresi dari suatu lingkup budaya
tertentu, yang pada perkembangannya digunakan untuk hiburan dan memperoleh kesenangan,
di samping sebagai alat untuk menjalin komunikasi dan pergaulan, di samping sebagai kegiatan
yang menyehatkan.
Di Amerika, dansa menjadi bagian dari program pendidikan jasmani, karena dipandang sebagai
alat untuk membina perbendaharaan dan pengalaman gerak anak, di samping untuk
meningkatkan kebugaran jasmani serta pewarisan nilai-nilai. Meskipun menjadi bagian penjas,
dansa sendiri masih dianggap sebagai cabang dari seni. Kemungkinan bahwa dansa digunakan
dalam penjas terutama karena hasilnya yang mampu mengembangkan orientasi gerak tubuh.
Bahkan ditengarai bahwa aspek seni dari dansa dipandang mampu mengurangi
kecenderungan penjas agar tidak terlalu berorientasi kompetitif dengan memasukkan unsur
estetikanya. Jadi sifatnya untuk melengkapi fungsi dan peranan penjas dalam membentuk
manusia yang utuh seperti diungkap di bagian-bagian awal naskah ini.

http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:ybnDv2zqPCIJ:www.diecoach.com/pdf/2009071685/HAKEKAT-PENDIDIKAN-JASMANI.pdf+hakikat+pendidikan+jasmani+dan+olahraga&hl=en&pid=blsrcid=ADGEEShJvWmGOYo7nOxylXSwUsmqgEsugFdkDVE4DY1hSUDDb79IiHnxFs34H3lx_FYUzOWPEP17tz9DozeMrn1vL7QwSP26Nb5ijF49xUNf-AUqKsmxp-iWlmTSHjNZYwUqH9kuV08o&sig=AHIEtbQg4X5pXFcn7iMNKTkBp40ZvLlM9w

Selasa, 25 Mei 2010

"Tangan Tuhan" Hampir Paksa Henry Pensiun
AFP



Senin, 23/11/2009 | 21:02 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Ternyata, insiden "Tangan Tuhan" yang dilakukan Thierry Henry pada pertandingan leg kedua play-off Piala Dunia 2010 lawan Irlandia, Rabu (18/11), hampir memaksanya pensiun dari Timnas Perancis. Dia merasa lelah dan terpojok oleh kritik dan tekanan.

Pada pertandingan itu, Perancis kalah 0-1. Karena agregat 1-1, maka dilakukan perpanjangan waktu. Di sinilah insiden "Tangan Tuhan" itu terjadi. Henry mengontrol bola dengan tangan secara sengaja, kemudian memberi assist kepada William Gallas yang mencetak gol penyama kedudukan (agergat 2-1), sekaligus memastikan Perancis lolos ke putaran final Piala Dunia 2010.

Ketika ditanya apakah dia berikir untuk mundur dari Timnas Perancis, L'Equipe melaporkan bahwa dia menjawab, "Oh, ya!"

"Pada Jumat (20/11), ketika semuanya sudah berjalan jauh, aku merasa begitu lelah. Ini bukan pertama kali aku memikirkan pensiun," tambah Henry.

Dia melanjutkan, "Setelah Piala Dunia 2006, aku juga berpikir akan pensiun. Tapi, saat itu rasanya terlalu dini. Setelah Piala Eropa 2008, terpikir kembali. Tapi, saatnya juga belum tepat. Sebab, ada generasi yang membutuhkanku."

Kali ini pun, Henry juga tak ingin segera mengambil keputusan, meski ada pikiran untuk pensiun. "Meski semuanya terjadi dan aku juga merasa kecewa, tapi aku juga tak mau mengecewakan negaraku," tegasnya.

Tentang handsball tersebut, Henry menjawab, "Aku seharusnya tak melakukan hal itu. Itu sulit dikontrol. Sehari setelah pertandingan (lawan Irlandia, Red), dan sehari setelah itu, aku merasa sendiri, benar-benar sendiri," terang Henry. (LQP)

Senin, 17 Mei 2010

Cairan Tubuh

Cairan tubuh merupakan cairan yang terdapat di dalam tubuh manusia atau hewan yang memiliki fungsi fisiologis tertentu. Air adalah bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia. Hampir semua reaksi di dalam tubuh memerlukan cairan. Bila konsumsi air sangat sedikit, maka reaksi yang terjadi dalam tubuh akan terganggu. Agar metabolisme tubuh dapat berlangsung dengan normal, tubuh harus mendapatkan masukan cairan setiap hari untuk menggantikan cairan yang hilang.

Beragamnya aktifitas di luar ruangan menyebabkan asupan cairan yang diperlukan tubuh lebih banyak bila dibandingkan dengan orang yang tidak banyak beraktifitas. Tubuh kita harus mendapatkan masukan cairan setiap hari agar metabolisme dan semua organ berfungsi optimal.

Manfaat cairan bagi tubuh :

Memelihara Kulit
Air di dalam tubuh diperlukan untuk menjaga kelembaban, kelembutan dan elastisitas kulit akibat pengaruh udara panas dari luar tubuh.

Memulihkan Penyakit
Asupan air yang cukup ketika sedang sakit berguna untuk meredakan demam dan mengganti cairan tubuh yang terbuang sehingga proses pemulihan bisa berlangsung lebih cepat.

Pencernaan
Cairan sebagai pengangkat nutrisi dan oksigen melalui darah segera mengirimkan ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan dalam usus besar sehingga mencegah sembelit.

Mengatur Suhu Tubuh
Kekurangan air akan menyebabkan suhu tubuh akan naik yang tentunya akan mengganggu keseimbangan dan kesehatan tubuh.

Membuang Racun dan Sisa Makanan
Air membantu membuang racun di dalam tubuh melalui keringat, air seni dan pernapasan.

Bagi anda yang banyak beraktifitas di luar ruangan, asupan cairan yang diperlukan tubuh lebih banyak bila dibandingkan dengan orang yang tidak banyak gerak. Orang yang aktif dan berada di luar ruangan dalam waktu lama terlebih dalam kondisi cuaca terik tentunya dibutuhkan ekstra air guna mengompensasi kehilangan cairan. Tambahan cairan yang dibutuhkan tergantung pada banyaknya keringat selama aktivitas berlangsung. Siapa yang perlu tambahan cairan?
* Pekerja yang sering berada di bawah terik matahari
* Mereka yang hidupnya aktif
* Mereka yang kekurangan banyak cairan karena diare, puasa
* Atlet yang harus banyak berlatih
* Penggemar olah tubuh (senam, yoga, joging, bela diri dan lain-lain)
* Mereka yang sedang menjalani diet ketat sehingga kekurangan zat gizi penting

Sumber http://www.yukhidupsehat.net/cairan-tubuh/#more-133


sebentar lagi ujian akhir semester fakultas ilmu keolahragaan UNY dimulai, persiapkan diri kalian...